Rabu, 28 April 2010

Mendaki Gunung Bawa Karaeng


Makassar. Gunung bawakaraeng terletak diwilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Di lereng gunung ini terdapat kawasan wisata terkenal di Sulawesi Selatan yang berada di wilayah ketinggian yakni kota Malino.
Gunung yang tingginya sekitar 2.705 meter dari permukaan laut ini juga menjadi arena pendakian. Namun, sudah banyak menelan korban akibat mati kedinginan bila mendaki pada musim hujan.

Untuk mencapai puncaknya, para pendaki dapat memeleati beberapa jalur, yakni: jalur Gunung Perak, Jalur Malakaji, Jalur Silanggaya, Jalur Tassoso', Jalur Panaikang, Jalur Lembanna. Semua jalur memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dan yang pasti setiap jalur menjanjikan eksotika ekosistem yang menawan dan menakjubkan.

Pendakian Carstensz; Awal Misi dan Ajang Latihan

CARSTENSZ PYRAMID, KOMPAS.com — Selain menjadi awal misi Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia, pendakian ke puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu di Jayawijaya, Papua, sekaligus merupakan ajang latihan bagi tim sebelum menempuh perjalanan ke enam puncak tertinggi lainnya. Medan yang bervariasi dan memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi membuat Carstensz menjadi lokasi latihan yang tepat.

Pada Sabtu (24/4/2010), sebagian anggota tim Alfa berlatih dengan kembali mendaki puncak Ndugu-Ndugu di ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pendakian kali ini melibatkan 10 orang, termasuk tim Bravo.

Tim Alfa yang ke Ndugu-Ndugu untuk kedua kalinya antara lain Ardeshir Yaftebbi, Iwan Irawan, dan Nurhuda. Adapun tiga anggota tim lainnya, Martin Rimbawan, Fajri Al Luthfi, dan Gina Afriani, berlatih di puncak Carstensz timur yang berketinggian sekitar 4.400 mdpl.

Koordinator Staf Ahli Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia Muhamad Gunawan, kemarin, mengatakan, latihan ke dua puncak itu ditujukan untuk membiasakan tim dengan kondisi medan ekstrem, seperti tebing dan es. ”Dengan begitu, mereka tidak akan terlalu kaget ketika akan mendaki puncak tertinggi lainnya,” kata Gunawan, yang biasa disapa Ogun, di Lembah Danau-Danau, Jayawijaya. Lembah Danau-Danau adalah kamp terakhir tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia.

Pada pencapaian Tim Wanadri yang kedua kali ke puncak Ndugu-Ndugu, tim berangkat pukul 04.00 WIT dan tiba di puncak pukul 11.30 WIT. Perjalanan sempat terhambat cuaca buruk, yaitu kabut disertai hujan es.

Sebagian anggota tim yang mendaki puncak ini menggigil kedinginan sehingga perjalanan agak melambat. Tim baru mencapai Lembah Danau-Danau sekitar pukul 18.30 dengan kondisi fisik yang terkuras.

Pendakian ke Ndugu-Ndugu sebagian besar melalui medan tebing bebatuan dengan kemiringan 75-90 derajat. Pada ketinggian 80-100 meter menuju puncak, tim melewati jurang selebar 15 meter yang dinamakan Kandang Babi dengan menggunakan lintasan tali (tyrollean).

Pada Rabu lalu, tim inti ekspedisi juga berlatih menghadapi suhu dingin dan rendahnya oksigen dengan menginap di atas medan es yang berada di kawasan es Nggapulu dengan ketinggian sekitar 4.700 mdpl.

Latihan tidur dengan tenda di atas es ini dimaksudkan agar tim terbiasa dengan medan dan suhu yang ekstrem. Kondisi ini diperkirakan akan dihadapi di puncak gunung tertinggi lainnya, seperti McKinley (Alaska, Amerika Serikat), Aconcagua (Argentina), Vinson Massif (Antartika), dan Everest (Nepal/China). (ILO)
from:
http://lipsus.kompas.com/topikpilihan/read/2010/04/26/08591390/Awal.Misi.dan.Ajang.Latihan

Minggu, 07 Maret 2010

Penutupan Jalur Pendakian Gunung Salak Diperpanjang

Penutupan Jalur Pendakian Gunung Salak Diperpanjang
Kamis, 04 Maret 2010 11:59 WIB
Penulis : Dede Susanti
BOGOR--MI: Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) memperpanjang penutupan jalur pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu. Ini merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya waktu penutupan ditambah satu bulan dari pemberitahuan penutupan Januari lalu.

Perpanjangan penutupan ini berdasarkan surat edaran Nomor 83/IV-T-13/BCA/2010 yang ditandatangani Bambang Supriyanto, Kepala Balai TNGHS. Di surat itu juga disebutkan bahwa TNGHS telah mengeluarkan surat edaran tentang pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu sebagai petunjuk dan tata cara dalam pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu yang memenuhi ketentuan keselamatan pengunjung dan ekosistem hutannya.

Alasan perpanjangan penutupan tersebut setelah Balai TNGHS mengevaluasi kondisi cuaca dimana saat ini masih pada musim penghujan yang juga disertai angin kencang. Perpanjangan masa penutupan jalur ini berlaku hingga 31 Maret mendatang.

"Selain karena cuaca buruk, perpanjang ini juga evaluasi setelah kejadian sempat hilangnya sejumlah pendaki/mahasiswa asal Jogja," kata Wawan salah seorang pemandau di Balai TNGHS saat menyampaikan surat pemberitahuan tersebut ke Kantor Kecamatan Pamijahan, Kamis (4/3).

Ia menyebutkan untuk kawasan Gunung Salak dan Kawah Ratu banyak jalur tikusnya. Makanya perlu diwaspadai.

"Pengawasan selalu dilakukan, hanya saja di sini banyak jalur tikus, dan banyak para pendaki illegal, seperti yang beberapa waktu lalu itu," katanya. (DD/OL-06)
Surabaya (ANTARA News) - Masyarakat yang tinggal di sebelah tenggara kawah Gunung Semeru diminta mewaspadai guguran lava.

"Masyarakat yang tempat tinggalnya berada di 4 kilometer sebelah tenggara kawah Junggling Saloko (nama lain kawah Gunung Semeru) harus mewaspadai guguran lava," kata Kepala Subbagian Pengamatan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budiyanto, saat dihubungi dari Surabaya, Sabtu malam.

Menurut dia, sejak Jumat (5/3) sore, aktivitas letusan di Gunung Semeru terus mengalami peningkatan. "Pertumbuhan kubah lava terus meningkat. Hal ini yang menyebabkan guguran lava mengarah ke tenggara," katanya.

Pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru agar meningkatkan kewaspadaan terutama dalam hal mitigasi.

Surat tersebut untuk mengingatkan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah agar tidak terlena karena sejak Maret 2009, gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu relatif tenang.

Meskipun sampai saat ini status Gunung Semeru adalah Waspada (Level II), saran dia, upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah harus disesuaikan dengan prosedur status Siaga (Level III).

"Peningkatan bereskalasi tinggi ini bukan tidak mungkin akan meningkatkan status Gunung Semeru," kata Agus.

Ia menjelaskan, peningkatan aktivitas gunung yang sebagian besar berada di wilayah Lumajang itu teramati sejak Desember 2009.

"Sampai saat ini kegempaan letusan di Gunung Semeru sudah di atas 70 kali per hari," kata Agus mengungkapkan.

Sementara itu, Sumarna, petugas bagian informasi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mengaku telah menerima surat dari PVMBG.

"Kami sudah menutup jalur pendakian menuju kawah Semeru itu sejak 4 Januari lalu. Dan kemungkinan baru bisa dibuka kembali April mendatang setelah ada evaluasi dari PVMBG," katanya. (T.M038/A038)

COPYRIGHT © 2010

Waspadai Guguran Lava Gunung Semeru

urabaya (ANTARA News) - Masyarakat yang tinggal di sebelah tenggara kawah Gunung Semeru diminta mewaspadai guguran lava.

"Masyarakat yang tempat tinggalnya berada di 4 kilometer sebelah tenggara kawah Junggling Saloko (nama lain kawah Gunung Semeru) harus mewaspadai guguran lava," kata Kepala Subbagian Pengamatan Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Agus Budiyanto, saat dihubungi dari Surabaya, Sabtu malam.

Menurut dia, sejak Jumat (5/3) sore, aktivitas letusan di Gunung Semeru terus mengalami peningkatan. "Pertumbuhan kubah lava terus meningkat. Hal ini yang menyebabkan guguran lava mengarah ke tenggara," katanya.

Pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur dan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru agar meningkatkan kewaspadaan terutama dalam hal mitigasi.

Surat tersebut untuk mengingatkan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah agar tidak terlena karena sejak Maret 2009, gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut itu relatif tenang.

Meskipun sampai saat ini status Gunung Semeru adalah Waspada (Level II), saran dia, upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah harus disesuaikan dengan prosedur status Siaga (Level III).

"Peningkatan bereskalasi tinggi ini bukan tidak mungkin akan meningkatkan status Gunung Semeru," kata Agus.

Ia menjelaskan, peningkatan aktivitas gunung yang sebagian besar berada di wilayah Lumajang itu teramati sejak Desember 2009.

"Sampai saat ini kegempaan letusan di Gunung Semeru sudah di atas 70 kali per hari," kata Agus mengungkapkan.

Sementara itu, Sumarna, petugas bagian informasi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, mengaku telah menerima surat dari PVMBG.

"Kami sudah menutup jalur pendakian menuju kawah Semeru itu sejak 4 Januari lalu. Dan kemungkinan baru bisa dibuka kembali April mendatang setelah ada evaluasi dari PVMBG," katanya. (T.M038/A038)

COPYRIGHT © 2010

Pendakian Internasional Gunung Rinjani Juni 2010

Mataram (ANTARA News) - Kegiatan pendakian internasional Gunung Rinjani di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), dijadwalkan Juli 2010, yang akan melibatkan para pendaki dalam jumlah lebih banyak dan berasal dari berbagai negara.

"Saya sudah seringkali mengkoordinasikan persiapan pendakian internasional itu di Jakarta dan sudah ditetapkan jadwalnya Juli mendatang," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB Lalu Gita Ariadi di Mataram, Selasa.

Ariadi mengatakan, penyelenggara kegiatan pendakian internasional Gunung Rinjani itu merupakan panitia bentukan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA), Kementerian Kehutanan (Kemhut).

Gunung Rinjani merupakan bagian dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen PHKA Kemhut, yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

"Kami sudah berkoordinasi dan sekarang tinggal menunggu realisasinya pada Juli mendatang, jika dibutuhkan peran RTMB (Rinjani Tracking Management Board) kami siap menyukseskannya," ujar Ariadi yang juga Ketua RTMB periode 2008-2013.

RTMB merupakan pengelola kegiatan pendakian Gunung Rinjani sebuah badan lintas sektoral yang melibatkan unsur pemerintah, swasta, masyarakat dan pelaku pariwisata.

Gunung Rinjani merupakan gunung api tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci (3.800 meter) yang terletak di Sumatra, merupakan geowisata yang ramai dikunjungi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

Potensi geowisata itu berupa panorama kaldera, danau, puncak, kawah, air terjun, mata air panas, goa, sejarah letusan, lubang letusan dan aliran lava baru sehingga tengah diusulkan menjadi geopark pertama di Indonesia.

Gunung berapi yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut (dpl), akan dijadikan geopark atau taman bumi pertama di Indonesia atau geopark ke-54 yang tersebar di 17 negara di dunia.

Sejak dikelola RTMB, Rinjani telah beberapa kali meraih penghargaan nasional maupun internasional antara lain World Agency Award 2004 dan Tourism For Tomorrow Awards pada tahun 2006 dan 2008.

Musim pendakian Gunung Rinjani dimulai pertengahan April hingga awal Desember sesuai kondisi cuaca.

Jalur pendakian hingga mencapai Danau Segara Anak dapat melalui dua jalur resmi yakni jalur pendakian Senaru dengan waktu tempuh 7-10 jam berjalan kaki karena jaraknya kurang lebih delapan kilometer, dan jalur Sembalun dengan waktu tempuh relatif sama yakni 8-10 jam.

Pengunjung yang sudah berada di Pelawangan masih membutuhkan waktu 4-5 jam untuk menggapai puncak Gunung Rinjani melalui jalur pendakian yang ditetapkan, namun melewati kawasan hutan.
(ANT/B010)

COPYRIGHT © 2010

Adhyaksa Jadi Aktivis Lingkungan
Adhyaksa Dault (ANTARA)
Cianjur (ANTARA News) - Mantan Menpora Adhyaksa Dault menyatakan, untuk sementara dirinya meninggalkan dunia politik untuk menekuni kegiatan lingkungan dengan menjadi Ketua Umum Vanaprastha, organisasi yang berdiri sejak 1976.

"Tidak berpolitik dulu. Saya mau perhatikan masalah lingkungan hidup yang dulu pernah saya jalani," kata Adhyaksa di sela pengukuhan pengurus Vanaprastha periode 2010-2013, di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, Jawa Barat, Sabtu.

Hadir pada acara tersebut beberapa aktivis lingkungan, seperti Iwan Abdulrahman (Abah Iwan), Herman Lantang, dan Soleh Sudrajad, serta pegiat Wanadri.

Pada acara tersebut artis Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty menjadi anggota kehormatan Vanaprastha.

Saat ini Adhyaksa juga anggota kehormatan organisasi pencinta alam Wanadri.

Adhyaksa mengatakan, ia menggeluti lingkungan hidup karena prihatin dengan kondisi lingkungan saat ini, terutama kondisi hutan.

"Hutan semakin memprihatinkan karena luasannya semakin berkurang dari tahun ke tahun," kata mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia itu.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, katanya, adalah melakukan gladian atau pertemuan nasional para pecinta lingkungan hidup, termasuk yang berasal dari SMA.

Adhyaksa mengatakan, ia akan memotivasi generasi muda untuk mencintai lingkungan dengan berbagai kegiatan seperti napak tilas, gerak jalan, dan kegiatan menanam pohon.

Adhyaksa yang kini juga mengajar S3 di Universitas Diponegoro itu mengatakan, ia tidak tiba-tiba menjadi pencita alam atau lingkungan.

Adhyaksa mengatakan, ia sudah sejak SMA aktif menjadi pecinta alam, antara lain sering naik Gunung Gede Pangrango, bahkan pernah tersesat hingga dua hari.

Sementara itu Abah Iwan mengatakan, dengan mengurusi lingkungungan, Adhyaksa tidak turun jabatan dan tugas.

Dia mengatakan, mengurus lingkungan sangat penting jika dilaksanakan dengan penuh komitmen dan tanggungjawab.

(T.U002/R009)